Pengertian Rumus ROE (Return on Equity)

Rumus ROE (return on equity), Sebuah Analisis Rasio 

Pengertian Rumus ROE (return on equity) adalah rumus yang dipakai untuk melihat return investasi perusahaan terhadap pertumbuhan equity atau modal perusahaan.

Semakin tinggi ROE semakin baik. Return on equity (ROE) ini penting bagi investor agar tahu bahwa nilai perusahaan tumbuh atau tidak.

rumus roe, roe formula, pengertian roe, roe adalah
Rumus ROE penting diketahui para investor sebagai kunci investasi yang sukses


H2 - Rumus ROE (return on equity) dan Contoh Perhitungannya

ROE = net profit / equity
Misalnya saham perusahaan TLKM laba bersihnya tahun 2017 lalu adalah 22 trilyun, dan memiliki total modal bersih atau equity 112 trilyun, berapa nilai ROE perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk?

Diketahui :
Net profit = 22 trilyun
Equity = 112 trilyun
ROE = net profit / equity
= 22 trilyun / 112 trilyun
      = 19%

Mengukur Urgensi ROE

ROE ini melukiskan dengan baik tentang sejauh mana perusahaan menggunakan setiap rupiah yang mereka miliki.

Oleh sebab itu, investor sering kali dalam menelusuri pasar perlu untuk mendapat perusahaan yang mendulang angka ROE yang baik dan masuk akal.

Investor yang cermat tidak bisa mengabaikan nilai ROE. Bahkan sekelas Warrent Buffet saja mengedepankan rasio perhitungan dan rumus ROE ini sebagai pertimbangan investasinya yang sangat terkenal itu.

Misalnya ada perusahaan yang punya catatan ROE 7%, tentu saja ini kurang menarik bagi investor. Wajar saja, mengingat deposito di Indonesia berada pada kisaran angka tersebut.

Investor akan berpikir, buat apa memilih investasi yang berrisiko tinggi, bila return yang diperoleh tak lebih baik daripada instrument investasi yang lain; deposito, sukuk atau obligasi lain.

Investasi Tumbuh banyak, Investor Senang

Meskipun fluktuasi harga saham tidak pasti segaris dengan pertumbuhan ROE, investor tak bisa mengabaikan begitu saja perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan ROE yang menawan.

Lebih jauh tentang perhitungan rasio ini, anda dapat dengan baik membandingkan perusahaan-perusahaan dalam sektor yang sama.

Bagi investor yang cerdas, mengetahui setiap rupiah yang diinvestasikan di perusahaan dapat tumbuh dengan maksimal akan semakin menyenangkan.

Tapi tidak demikian bila perusahaan sulit tumbuh ekuitasnya.

Antara ROE, Deposito dan surat hutang

Investasi diman pun, penerimaan return yang tinggi suatu perusahaan tetap menjadi daya tarik yang mampu menyedot para investor datang kesana.

Persentase ROE yang dianggap baik musti lebih superior bila harus dibandingkan dengan deposito, sukuk, atau obligasi yang ada.

Bagaimana pun juga, investasi butuh return yang menarik. Mana yang lebih menarik imbal hasilnya, itulah instrumen investasi yang menjadi tujuan para investor. Bila imbal hasilnya mini, cenderung ditinggalkan, bukan?

Bila harus menyebut angka ROE yang baik, kisaran diatas 10% tentu menjadi relevan untuk diteliti sebagai perusahaan yang layak dibeli sahamnya untuk investasi.

Nilai tersebut sebaiknya dikolaborasikan dengan pertumbuhan ROE perusahaan selama ini.

Sebab ada kalanya perusahaan yang menjual asset, misalnya, baru membeli perusahaan lain akan mengalami lonjakan ekuitas.

Selain itu juga perlu mengetahui dengan baik, apakah perusahaan menuliskan laba bersihnya secara benar atau samar.

Perusahaan memiliki kecenderungan untuk membayar pajak dengan angka yang mini. Praktik manipulasi laporan keuangan harus menjadi kewaspadaan investor dalam berinvestasi.

Sebagai akhir, sebagai investor yang cerdas, sebaiknya anda memperhatikan baik-baik rumus ROE (return on equity) ini.

Namun, rumus DER jangan dilupakan. Sebab, seberapa besar return yang dihasilkan, akan tergerus kewajiban hutang yang besar. Jadi, keseimbangan antara return dan kewajiban hutang pun penting diperhatikan.

Penerapan yang hati-hati memungkinkan anda dapat mengambil sikap yang bijak dalam menentukan saham dengan ROE yang layak bagi anda.