Meraih Ketenangan dan Ketahanan dengan Solat

KH Achmad Hasyim Muzadi
KH Achmad Hasyim Muzadi

Kesalehan itu ditentukan oleh kualitas ibadah. Bukan kuantitasnya. Sama-sama orang menjalankan solat, bisa mendapatkan sesuatu yang tidak sama dari solatnya. 

Menurut hadits Rasul, ma‘aqola minha. Apa yang meresap, apa yang terfahami, apa yang terekam dari solat itu, segitu itu pula yang didapatnya. Maka orang-orang alim itu solatnya lebih meresap daripada yang tidak. 

Kenapa? Karena yang alim ini mengerti makna solatnya. Maka usahakan kita harus mengerti, misalnya Fatihah itu apa. Jangan hanya resapan terjemahan Fatihah saja, tetapi resapan makna kandungan Fatihah. 

Sehingga ucapan demi ucapan itu bukan hanya dimengerti tapi juga diresapi. Nah, ketika peresapan itu ada, maka kita mendapat ‘sesuatu’ dari solat itu. Disini kualitas ini semakin hari harus semakin meningkat.

Semua doa yang dibaca saat solat, kita harus tahu maknanya apa. Setelah tahu maknanya apa, kita harus berusaha meresapinya. Istilahnya Tarosukh atau kontemplasi. 

Nah, Setelah itu kaitkan dengan keadaan diri kita yang ingin kita perbaiki. Untuk bisa meresapi dengan baik, minimal diperlukan tumakninah supaya ada ketenangan didalam solat. Sehingga bisa khusyu’. 

Solat yang khusyu’ adalah solat dengan suasana dimana waktu solat itu tidak berfikir apapun kecuali solat, sekalipun sebentar. Sebentar ini semakin hari akan semakin beberapa bentar. Sebentar itu lama-lama bisa dua bentar. Besok bisa menjadi tiga bentar. 

Sehingga kalau bisa full dari takbir sampai salam, maka kita akan mempunyai dua fungsi solat. Fungsi pertama, ketenangan. Bukan kesenangan. Banyak orang yang mencari senang kemudian celaka di belakang karena orientasinya yang salah. 

Kalau kesenangan itu kita masih akan lihat arahnya kemana. Kalau ke arah yang baik, kesenangan akan menuju ketenangan. Tapi kesenangan yang menuju ke arah yang tidak baik, dia akan berujung kehancuran. 

Fungsi kedua, Allah akan mengirimkan ketahanan saat menghadapi godaan syetan yang menyesatkan. Ini yang disebutkan: innassholata tanha ‘anil fakhsya i wal munkar. Nah, inilah fungsi yang kedua. Allah akan mengirimkan ketahanan menghadapi godaan. 

Jadi, ketika solat kita bagus, maka hal-hal yang jelek akan sulit masuk ke diri kita. Maka ingat-ingat...! Dalam ibadah solat itu tingkatkan kualitasnya.

Ada beberapa amalan tambahan dari solat. Amalan paling utama adalah qiroatul qur’an. Ketika kita membaca Alquran, paham atau tidak paham maka suasana rahmat itu akan datang. 

Kalau paham suasananya akan lebih meningkat. Kalau bisa menafsirkan tentu lebih meningkat lagi. Membaca saja, karena itu mukjizat, sebelum kamu paham rahmat itu sudah datang. Wallahu a’lam bishshawab.

Sumber : Ceramah KH Achmad Hasyim Muzadi

Posting Komentar untuk "Meraih Ketenangan dan Ketahanan dengan Solat"